SuaraSintang.com-Sintang,
Kegiatan
pagelaran wayang kulit dihadiri oleh Bupati Sintang yang didampingi oleh Ketua
DPRD Kabupaten Sintang, forkopimda dan jajaran para pimpinan Organisasi
Perangkat Daerah, Ratusan masyarakat ramai memadati halaman depan Gedung
Olahraga Apang Semangai Sintang, guna menonton pagelaran seni budaya jawa yaitu
wayang kulit yang dilaksanakan semalam suntuk, (Rabu,20/9/2017).
Pagelaran
seni budaya wayang kulit yang dilaksanakan di Kabupaten Sintang dimainkan oleh
dalang Jungkung Setyo Utomo yang berasal dari Kota Solo Jawa Tengah, dengan
lakon Bimo Krido dan para pemain gamelan berasal dari Pusat Paguyuban Warga
Jawa di Kabupaten Sintang.
Sebelum
pagelaran wayang kulit dimulai, Bupati Sintang memberikan arahan dan sambutan,
Jarot Winarno mengatakan bahwa di Kabupaten Sintang dengan luas kurang lebih
21.000 km persegi ini memiliki masyarakat yang berbagai jenis etnis seni dan
budaya, “masyarakat Sintang terbentuk dari berbagai etnis dan suku bangsa dalam
keberagaman tersebut, masyarakat bersama sama berjuang untuk maju yang dimana
masyarakat Kabupaten Sintang selalu bergandeng tangan kerja keras secara bersama-sama
untuk memajukan daerah yang kita cintai ini”.Kata Jarot. “malam hari ini kita berbahagia
karena di dalam kegiatan pagelaran wayang ini mengusung tema yaitu “harmonis dalam etnis”, kita akan
disuguhi pagelaran wayang kulit semalam suntuk , lakon ini memiliki folosofi
sangat tinggi akan kita saksikan bahwa sangat pas dengan perbuatan kita
masyarakat kabupaten sintang untuk maju, secara leluhur masyarakat Sintang
diberbagai pelosok berjuang untuk maju”. Jarot menambahkan bahwa jika
masyarakat saling bergandeng tangan bahu membahu dari suku dan budaya etnis
yang berbeda maka akan dapat menghadapi tantangan dan dapat membangun daerah
Kabupaten Sintang yang lebih maju, “dari dulu kita selalu bergandengan tangan
tanpa alas membuat jalan membuat sekolah membuat fasilitas kesehatan sampai
sekarang belum selesai-selesai, itulah perjuangan kita yang terus kita
perjuangkan sampai nantinya dapat menuju Sintang yang maju, namun masyarakat Sintang
dan kita yang hadir pada saat ini sangat optimis pada saat nanti sintang bisa
maju, karena kita punya modal sosial untuk membangun yang kita sebut dengan
kerukunan, kalo kita bersatu, kalo kita bertekad bersama sama untuk maju, maka
tantangan yang dihadapi mampu kita hadapi”. Tambah Jarot. “kita akan memasuki
tahun baru islam 1 muharam 1439 hijriah, dimana pada bulan dan tahun baru islam
ini kita bersama-sama songsong tekad kita, pererat rasa persatuan dan kesatuan
diantara kita semua itu menjadi modal untuk membangun Kabupaten Sintang”. Pesan
Jarot.
H. Sumarno selaku Ketua Umum Pusat Paguyuban
Warga Jawa di Kabupaten Sintang, mengatakan pagelaran seni wayang kulit ini
bertujuan untuk melestarikan adat istiadat budaya Jawa, “Kegiatan ini
bertujuan untuk mewariskan warisan seni budaya sebagai kebudayaan jawa dan
menjaga aset budaya bangsa, untuk memupuk rasa jiwa nasionalisme dan rasa cinta
budaya, sebagai media untuk menjalin komunikasi informasi dan pemeliharaan
kebudayaan kepada seluruh masyarakat., untuk dapat saling menjaga keutuhan
NKRI, dan juga sekaligus dalam rangka memperingati tahun baru islam 1 Muharram
1439 Hijriah atau 1 Syuro dalam penanggalan jawa, Pagelaran wayang kulit ini
menceritakan tentang kemajuan suatu daerah dengan dimainkan oleh dalang
Jungkung Setyo Utomo dengan lakon Bimo Krido dan diiringi oleh para pemain
gamelan dari Pusat Paguyuban Warga Jawa Sintang sehingga acara ini juga akan
dilaksanakan selama semalam suntuk hingga subuh”. Tambahnya.(hms/mardiansyah)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »