Halaman


Kategori

DIALOG KEBANGSAAN DIBUKA OLEH STAF AHLI BUPATI SINTANG

SuaraSintang.com-Sintang, Dialog kebangsaan yang diselenggarakan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Sintang bekerjasama dengan Radio Republik Indonesia (RRI) Sintang bersama Direktorat jenderal informasi dan komunikasi publik kementerian Kominfo Republik Indonesia di Balai Praja Kompleks kantor Bupati Sintang, dibuka oleh Syarifudin selaku Staf Ahli Bupati Bidang Hukum, Politik dan pemerintahan yang mewakili Bupati Sintang, dr. Jarot Winarno, M. Med.Ph.(Rabu,20/09/2017).
Syarifuddin membacakan sambutan Bupati Sintang. Menurutnya, besarnya pengaruh hoax dan hate speech di media sosial yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari menjadi suatu tantangan tersendiri bagi usaha pemerintah mewujudkan masyarakat Sintang yang sehat, cerdas, maju, religius dan sejahtera.  
Menurut Syarifudin, pemerintah menyadari bahwa dampak hoax sangat merisaukan pemerintah karena menimbulkan keresahan di lingkungan masyarakat. Pemda Sintang sangat menyambut baik dialog ini."Kami berharap seluruh masyarakat dapat menjaga kesatuan dan persatuan. Keharmonisan dalam etnis ini adalah kunci kita untuk membangun di Sintang bahkan di Indonesia," kata Syarifuddin. "Mari kita lakukan bersama," ajaknya. 
Kabid informasi Komunikasi publik Imus melaporkan bahwa ini mengusung tema 'harmonis dalam etnis'. Ada 5 (lima) orang narasumber anggota menjadi pembicara dalam kegiatan ini. Dialog ini disiarkan secara langsung oleh RRI pro 3.  
Staf Ahli Dirjen, Dr. Ismail Cawidu mengatakan bahwa kita semua wajib untuk menjaga Persatuan dan kesatuan NKRI yang berasaskan Pancasila dan bersemboyankan Bhineka tunggal Ika. "Dengan menyerap dan menyebarkan informasi yang sehat serta berkasih sayang peran media sosial menjadi penting dalam penguatan karakter bangsa," ujar Ismail.  "Baca dulu, lalu cari pembanding sumber informasinya. Ingat juga bahwa tidak semua informasi diterima dengan baik oleh masyarakat," tambahnya. 
Amresius Murjani Ketua Kelompok Informasi Perbatasan mengakui media sosial sangat berpengaruh.  Ada kecenderungan di masyarakat untuk lebih gampang menerima informasi ketimbang melakukan cek kebenaran informasi. "Sampai sekarang,  belum semua daerah perbatasan terjangkau oleh jaringan internet, Kami mengecek kebenaran informasi dengan menelepon keluarga di kota," terangnya. 
Korem 121 Abw Kolonel Kaveleri Yosafath, menjelaskan saat ini sudah terjadi perang modern melalui informasi. Yosafath menghimbau untuk masyarakat dapat menggunakan media sosial untuk hal yang positif, dapat memilah informasi yang benar dan salah.  Ada banyak informasi yang salah dan berpeluang memecah belah bangsa, "di wilayah Korem 121/Abw potensi informasi hoax masih kecil, Untuk mengantisipasi dampak negatifnya, kita perbanyak cross cek," tutupnya.
Dosen Fakultas hukum Universitas Kapuas FX. Nikolas menyampaikan bahwa saat ini kita harus bisa semakin bijak menggunakan media sosial karena aturan dan sanksi hukum untuk kasus-kasus yang terkait pada penyalahgunaan media sosial akan mendapatkan tindakan hukum,”terangnya.(hms/mardiansyah)

Previous
« Prev Post