SuaraSintang.com-Sintang: Ratusan mahasiswa yang terdiri dari
mahasiswa UNKA Sintang, STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Laskar Merah Putih,
GMNI, Pemkri, Pemuda Katolik, dan Fordem Kalbar melakukan orasi di depan Gedung
DPRD Sintang, sebelumnya masa berkumpul di taman entuyut sintang lalu bertolak
menuju gedung DPRD Sintang, masa juga sempat menyanyikan lagu Indonesia Raya di
depan gedung DPRD Sintang.(Kamis,12/10/2017)
Orasi
tersebut adalah bentuk penolakan mahasiswa terhadap program Guru Garis Depan (GGD)
yang dilaksanakan secara terpusat oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) yang menempatkan 260 GGD di Kabupaten Sintang hal ini yang
menjadi persoalan karena putra putri daerah yang telah lulus dari perguruan tinggi
di sintang akan menjadi pengangguran di daerahnya.
Dalam
kesempatan itu Ketua bem STKIP persada khatulistiwa mengungkapkan “kami meminta
agar ketua DPRD Sintang dapat menyampaikan aspirasi kami pada hari ini kepada
pemerintah provinsi maupun pusat, kami juga mohon untuk dapat memperhatikan guru-guru
honorer yang sudah bertahun-tahun mengabdi di daerah perbatasan maupun
daerah-daerah tertinggal, mengapa tidak mengangkat mereka saja untuk menjadi Pegawa
Negeri Sipil, karena mereka sudah mengerti kultur di daerah tersebut dan
mengapa harus mengambil dari luar, kemudian perhatikan kesejahteraan guru-guru
yang selama ini sudah mengabdi bertahun-tahun, program GGD itu bukan pemerataan
karena mendatangkan guru dari luar yang akan menimbulkan pengangguran sarjana pendidik
di daerah-daerah, kami sebagai putra putri daerah juga siap untuk membangun
daerah kami sendiri”terangnya.
sementara
itu dalam waktu terpisah fahad apri selaku kordinator mengatakan “di
daerah-daerah banyak sekali perguruan tinggi yang telah mencetak tenaga
pendidik, kami meminta GGD segera di pulangkan, ini bentuk penolakan kami,
karena itu bentuk pelanggaran hak asasi manusia”tegasnya.
Dalam perekrutmen GGD
masa menilai ini tidak adil karena prosesnya dinilai mendiskriminasi putra putri
daerah, serta mendiskriminasi tenaga guru honorer yang telah mengabdi selama belasan
tahun di daerah terpencil, masa juga menjuluki arti kata dari GGD adalah Gusur
Guru Daerah.(mardiansyah)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »