SuaraSintang.com-Sintang: Ditemani oleh
Kepala Badan Kepegawaian Sumber Daya Manusia Kabupaten Sintang, Bupati Sintang Jarot
Winarno memberikan pengarahan umum kepada para Guru Garis Depan (GGD) yang akan
bertugas di wilayah 3T yang ada di Kabupaten Sintang, pengarahan umum GGD bertempat di
Pendopo Rumah Dinas Jabatan Bupati Sintang.(selasa,03/10/2017).
Jarot Winarno dihadapan para CPNS GGD tahun 2017
berbagi pengalaman selama 31 tahun berada di Kabupaten Sintang, “saya ini
dokter pertama kali masuk ke Kabupaten Sintang pada tahun 80an, dulu saya masuk
ke Kabupaten Sintang ini sendirian tidak seperti kalian sekarang sudah
difasilitasi oleh BKPSDM dan ramai-ramai seperti ini, dulu saya dikala sepi hanya
ditemani oleh radio, karena dulu belum ada yang namanya alat komunikasi seperti
sekarang yaitu handphone atau smartphone, saya mutar radio, mencari-cari
frequensi kadang-kadang sampai nyambung ke siaran radio di Semarang”.kata Jarot.
Jarot menambahkan, kalau dulu kita mau
menyampaikan berita harus kirim surat dulu, setelah itu dikirim melalui nitip
kepada para pedagang motor bandong yang akan menuju ke Kota Sintang lalu
diterima oleh RRI Kabupaten Sintang dan baru dibacakan tujuan isinya kemana dan
jaman kalian sekarang teknologi semakin canggih, kalian tidak perlu takut,
sekarang bisa SMS-an kalau di desa-desa yang sinyal 3G nya belum bisa”.imbuhnya.
Menurut Jarot, kalian ini
merupakan generasi X yang baru masuk ke generasi milenial, “generasi kalian ini
adalah generasi yang terbaik karena kalian selalu terbuka dengan informasi,
kemudian kalian ini terbaik bisa melihat perbedaan beragam agama, suku, adat
istiadat, bukanlah menjadi suatu masalah, disini kita bisa menciptakan suasana
keakraban yang saling mengenal, saling menghargai, sehingga nantinya kita bisa
bersatu dan akan menghasilkan jiwa yang lebih kuat”.tutur Jarot.
Jarot menjelaskan kepada CPNS GGD bahwa
rata-rata lama sekolah di Kabupaten berdasarkan data tahun 2016 yaitu sebesar 6,95 tahun, “kalau
rata-rata lama sekolah di nasional itu sudah 9 tahun, untuk di Kabupaten
Sintang saja baru 6,95 tahun berarti rata-rata lama sekolah kurang lebih
terhenti di kelas 1 SMP, nah dengan kehadiran CPNS GGD ini di Kabupaten Sintang
kita ingin bersama-sama untuk menaikkan rata-rata lama sekolah di Kabupaten
Sintang hingga mencapai angka 9 tahun targetnya sampai tahun 2021”.kata Jarot.
Perlu diketahui untuk semuanya, bahwa seluruh Negara
di Dunia sepakat bahwa untuk melanjutkan program Millenium Development Goals (MDGs) yang habis masa pada tahun 2015
kemarin maka dunia membuat program Suistainable
Development Goals (SDGs) yaitu pembangunan berkelanjutan, “didalam program
pembangunan berkelanjutan ini terdapat 17 program yang harus dicapai, salah
satunya pada point ke empat itu adalah quality
education dimana hal tersebut seluruh negara
di dunia menginginkan adanya pendidikan yang berkualitas, sehingga program
tersebut juga di masukkan kedalam nawa cita Presiden Republik Indonesia dan
juga dimasukkan kedalam visi misi Pemerintah Kabupaten Sintang dan Negara kita
menginginkan anak bangsa bisa cerdas dan bisa menempuh pendidikan dengan baik”.tambahnya.
Bupati Sintang berpesan kepada seluruh
CPNS GGD dari seluruh Indonesia yang akan disebar ke beberapa Desa di wilayah
Kabupaten Sintang untuk jangan takut berada didesa yang ada di Sintang, “sebab
masyarakat Sintang sangat ramah dengan masyarakat lainnya dan kita juga dapat beradaptasi
dengan lingkungan sekitar, bersosialisasi dengan masyarakat, sehingga kalian
akan betah di tempat tugas, apalagi 10 tahun tidak boleh mengusulkan pindah”.pesannya.
Salah
satu CPNS GGD saat ditanyai oleh Bupati Sintang, Halim Perdana Kusuma, asal
Aceh yang ditugaskan di Desa Nanga Bayan Kecamatan Ketungau Hulu ditanyai
kenapa tidak mundur dari CPNS GGD tanya Bupati, kemudian Halim menjawab karena
saya ingin berbakti dan mengabdi kepada Negeri, ini merupakan panggilan jiwa
pribadi saya yang tidak bisa ditolak lagi, sedikit cerita walaupun saya
memiliki istri dan anak yang saya tinggalkan, saya harus berfikir jernih bahwa
itu namanya tugas dalam rangka untuk mencerdaskan anak bangsa”.kata Halim
Secara terpisah saat berbincang singkat, Mursida
Marbun wanita asal Surabaya yang belum bekeluarga ini mengaku belum tahu secara
persis dimana letak desa yang saya bertugas, “saya baru pertama kali datang ke
Kabupaten Sintang ini lalu mendapatkan tugas untuk mengabdi, tempat tugas saya
di Desa Mentajoi, Kecamatan Serawai, jadi siap tidak siap ini merupakan tugas
negara dan saya harus bisa mendidik anak-anak disana dan saya juga belum tahu
bagaimana kondisi daerahnya dan jalan menuju kesana atau sebaliknya”.ungkapnya.(hmsBupStg/editor:mardiansyah)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »