Memasuki musim kemarau ini, makin banyak warga kita Desa Nanga Ketungau dan dari luar Desa Nanga Ketungau, yang mencari ikan, Himbauan kami cukup menggunakan,alat tradisional, seperti, pancing, jala dan pukat saja, terang Wahidin Nur.
Kurang puas memberikan Himbauan hanya di forum rapat, kepala Desa Nanga Ketungau, Wahidin Nur berserta perangkat Desa Dan BPD melakukan Penyusuran sungai ketungau kecil dan Danau yg berada di wilayah kerja pemerintahan Desa Nanga Ketungau,pada Rabu 09-08-2023. Dalam rangka memberikan himbauan kepada para seluruh warga Desa Nanga Ketungau maupun warga luar yang menangkap ikan di wilayah kerja Desa Nanga Ketungau, himbauan itu berupa, untuk tidak menangkap ikan dengan setrum ataupun tuba atau bahkan dengan alat lain yg merusak ekosistem dan lingkungan.jelaa Wahidin Nur.
Karna jika kita menggunakan alat seti setrum dan Tiba hal ini sangat merugikan baik dan berbahaya bagi kehidupan ekosistem dan bagi masyarakat nelayan itu sendiri dan bahkan warga di sekitarnya yang memanfaatkan sumber air tersebut untuk kebutuhan sehari-hari. Tegas Wahidin Nur.
Saya selaku kepala pemerintahan desa memberikan sikap tegas kepada semua elemen masyarakat,barang siapa yang melakukan ilegal fising baik menyetrum,menuba,di wilayah kerja pemerintah Desa Nanga Ketungau kami akan melaporkan ke pihak yang berwajib dan agar di proses secara hukum yang berlaku agar ada efek jera terhadap siapa saja yg akan melakukan ilegal fising tersebut.
kami juga menghimbau saat musim kemarau ini agar berhati-hati menghidupkan api kepada nelayan yg menginap di bantaran tepi sungai ketungau kecil dikarnakan takut nanti menimbulkan masalah baru (kebakaran hutan)..karna saat ini sangat rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan.
Dan saya menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat baik Masyarakat Desa Nanga Ketungau maupun Masyarakat luar..mari kita jaga sungai kita.mari kita jaga danau kita..agar keberlansungan kehidupan untuk kesejahteraan anak cucu kedepannya, tutu Wahidin Nur(Sg)