SuaraSintang.com-Sintang, Wakil Bupati Sintang Drs.
Askiman, MM melakukan penancapan tiang pertama pembangunan Rumah Adat Desa
Binjai Hilir Kecamatan Binjai Hulu Kabupaten Sintang yang turut di hadiri
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sintang Jefray Edward, SE.M.Si serta pihak terkait
lainnya.(Sabtu,23/9/17)
Askiman mengatakan pemerintah Kabupaten Sintang
sangat mengapresiasi adanya pembangunan rumah adat atau rumah desa binjai hilir
ini, menurutnya rumah adat sangat penting hal itu guna sebagai wadah
pelestarian adat budaya khsusnya adat budaya suku dayak sehingga rumah adat
bisa menjadi miniatur dalam melestarian kehidupan
seni budaya serta adat istiadat tentang hidup dalam kebersamaan, “dengan terbangunnya
rumah adat atau rumah betang ini, marilah kita semua tokoh adat kita kita mulai
berpikir bahwa rumah adat ini adalah menjadi miniatur dari pada kehidupan
budaya kita terdahulu kita hidup berdampingan di dalam rumah betang rasa
kekeluargaan, rasa gotong royong saling membantu tercipta dalam kehidupan rumah
betang”kata askiman.
Namun seiring perkembangan jaman kehidupan rumah
betang sudah sulit di dapatkan lagi karena masing masing sudah menjadi rumah
per rumah sebagai mana yang ada pada saat ini, sehingga hal tersebut pastilah
menjadi pergeseran dari pada rasa kekeluargaan, rasa kebersamaan serat rasa
kegotong royongan, untuk itu dengan terbangunya rumah
adat atau rumah betang ini mari kita angkat kembali perasaan rasa kekeluargaan, rasa hidup bersama serta
rasa hidup yang penuh berdampingan dan kegotong royongan, harmonis perlu kita
tingkatkan sehingga rumah adat atau rumah betang ini menjadi cermin untuk
mengangkat kembali kehidupan seperti itu”ujar
askiman.
Terkait adanya harapan dari pada panitia untuk
bantuan anggaran pembangunan, askiman mengatakan melihat dari pada kesiapan dan
target penyelesaian pengerjaannya yakni awal 2018 mendatang telah selesai serta
laporan dari panitia pembangunan bahwa baik peralatan, bahan material dan lainya
sudah dikatakan mencukupi, sehingga pemkab sintang tidak perlu lagi menyalurkan
anggaran bantuan pembangungan, terlebih
memang saat ini anggaran terbatas karena adanya pemotongan anggaran dari pusat, “sebagaimana yang di
sampaikan panitia bahwa untuk pembangunan rumah adat atau rumah betang ini
pemkab tidak perlu lagi membantu dari sisi pendanaannya, karean di lihat dari
pada perlatan, bahan materialnya sudah tersedia semua sekitar 90%, tinggal
dalam rangka pelaksanaan pembangunannya sehingga semuanya sudah bercukupan
terlebih dalam pembangunannya salah satu anggota DPRD kabupaten sintang turut
andil”tambahnya.
Askiman berharap apabila rumah adat atau rumah
betang tersebut selesai pembangunannya, kedepan benar benar harus di manfaatkan
sebagai bentuk pelestarian seni, budaya dan adat istiadat setempat dan juga
bisa difungsikan secara bersama sama dengan suku lainnya di desa binjai hilir
itu”harapnya.
Ketua panitia pembanguna rumat adat atau rumah
betang desa binjai hilir Lukas Buan mengatakan ukuran rumah betang atau rumah
adat desa binjai hilir ini berukuran 8x15 meter didirikan di atas lahan seluas
25x70 meter di perkirakan memakan dana hingga selesai nanti yakni mencapai 200
hingga 300 juta rupiah dan di targetkan selesai awal 2018 mendatang dengan
sistem kerja gotong royong warga setempat, “sementara
anggaran yang sudah terkumpul di panitia baru sekitar 50an juta rupiah, namun
untuk perlatan dan bahan material pembangunan sudah tersedia semua, meskipun
terhitung masih di katakan kekurangan anggaran kami panitai akan berusaha
mencari anggaran lainya agar pelaksanaan pembangunan berjalan sesuai rencana,
kami juga di bantu salah satu anggota dewan sintang,”ungkap lukas. Untuk itu
lukas menambahkan mohon dukungan pihak-pihak
terkait agar harapan warga setempat memiliki rumah betang atau rumah adat
tercapai untuk melestarikan seni budaya adat istiadat.
Ketua DPRD yang juga
sekaligus ketua DAD Kabupaten Sintang Jefray Edward mengatakan turut
mengapresiasi apa yang sudah di lakukan masyarakat adat desa binjai hilir ini
atas pembangunan rumah adat atau rumah betang, untuk itu dirinya berharap
pembangunanya berjalan lancar, “ kita turut mengapresiasi atas pembangunan
rumah betang atau rumah adat ini, untuk itu saya harap masyarakat kompak dan
bergotong royong dalam pembangunannya jangan hanya panitianya saja yang
terlibat namuan semua warga harus turut berpatisipasi, agar juga rasa
kebersamaan kembali dan tetap terjaga agar juga target awal 2018 mendatang
tercapai”kata jefray.(hms/Mardiansyah)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »