“Kami sedang mempersiapkan 3 desa ini
yakni desa kasturi, desa salatiga dan desa mandor untuk menjadi desa
iklim. Kami sedang membuat kajiannya lagi dan mempersiapkan untuk
mensukseskan program dari pusat mengenai desa iklim, mudah-mudahan dalam
waktu dekat ada hal-hal yang bisa kami segera laksanakan sebagai bentuk
aksi dari Pemerintah Kabupaten landak,” tuturnya.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Gubernur
Kalbar, Cornelis, Ketua TP PKK Kalbar, Ny. Frederika Cornelis, Ketua
Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim KHLK Sarwono
Kusumaatmadja, Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam KHLK
Agus Justianto, Penasehat Independen Yayasan Belantara Tachrir Fathroni,
Dekan Fakultas Kehutanan Untan, Gusti Hardiansyah, Danrem 121/ABW
Kalbar Kolonel Inf. Bambang Ismawan, Irwasda Polda Kalbar Kombes Pol.
Suyata, Wakapolres Landak Kompol Damianus, SIK, OPD Provinsi Kalbar dan
Kabupaten Landak, Kepala Desa se Kecamatan Mandor, Tokoh Masyarakat, dan
Pemuka Adat.
Berdasarkan peta terakhir yang di
keluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Landak, untuk wilayah gambut dan
lahan kritis terutama terdapat di 3 desa di Kecamatan Mandor yaitu desa
salatiga, mandor dan kasturi. Daerah tersebut merupakan daerah yang
perlu diwaspadai terjadinya kebakaran hutan.
“Puji Tuhan Pak Gubernur, kami laporkan
untuk 3 wilayah ini sampai hari ini situasi masih aman terkendali dan
kami masih tetap terus siaga, setiap hari updatenya tentang hotspot kita
terus berkoordinasi dengan seluruh jajaran forkopimda di Kabupaten
Landak,” lapor Karolin.
Karolin mengatakan yang menjadi
persoalan munculnya titik hotspot di wilayah Kabupaten Landak adalah
kebiasaan masyarakat untuk membakar ladang. Pihaknya terus memantau dan
mengawasi agar tidak meluas selain itu Pemerintah Kabupaten Landak juga
memperioritaskan pengawasan terhadap lahan gambut yang mudah terbakar.
Bupati Karolin mengajak para stakeholder
dan semua pihak terkait selain membuat komitmen dengan penandatanganan
MoU juga dituntut bersungguh-sungguh melakukan kegiatan aksi
dimasyarakat.
“Terus terang sampai pada hari ini, pemberdayaan masyarakatnya dinilai masih sangat kurang, bagaimana memanfaatkan limbah, bagaimana melakukan upaya-upaya penghijauan berbasis masyarakat ini yang masih sangat kurang,” ungkapnya.
“Terus terang sampai pada hari ini, pemberdayaan masyarakatnya dinilai masih sangat kurang, bagaimana memanfaatkan limbah, bagaimana melakukan upaya-upaya penghijauan berbasis masyarakat ini yang masih sangat kurang,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan dengan kemampuan yang
terbatas dari Pemda Kabupaten Landak selalu berupaya semaksimal mungkin
mensukseskan berbagai program baik dari Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK) maupun dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
“Oleh karena itu kepada seluruh kepala
desa dan jajaran Pemerintah Desa, saya sebagai Bupati menghimbau agar
didesa masing-masing juga melakukan pelestarian lingkungan dengan
menanam pohon, memperbaiki lahan-lahan kritis kita. Jangan hanya
melakukan pembangunan yang bersifat fisik saja tetapi melestarikan
lingkungan harus menjadi salah satu agenda,” pungkasnya.(rel/dan)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »