SuaraSintang.com-Sintang: Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah, Drs. Marchues
Afen.,M.Si yang mewakili Bupati Sintang, dr. Jarot Winarno, M.Med.Ph memberikan
orasi pada kampanye karhutla di kompleks Stadion Baning Sintang, kegiatan
ini dimulai dengan melakukan senam bersama yang diikuti lebih dari seratusan
peserta dari berabgai kalangan, baik dari jajaran polres Sintang, mahasiswa dan
pelajar yang ada di kota Sintang, untuk menyemarakakan kegiatan, Manggala Agni
juga menyemarakkan acara ini dengan mengundi beberapa doorprize.(jumat,27/10/2017).
“Hari ini kita menghadiri kampanye untuk menyelamatkan hutan
kita,” kata Afen. “Kita harus menjaga hutan lindung dan seluruh hutan kita.
Karena itu merupakan aset kita di masa mendatang,”katanya
Menurut Afen, keberhasilan dalam menanggulangi kebakaran hutan
dan lahan tentunya berkat kerja sama dengan semua pihak. untuk tidak membakar
hutan. Para pelajar pun dapat mengambil peran dengan mengingatkan kepada orang
tuanya agar juga tidak ikut membakar lahan di kampung.
“Kita hanya meminjam hutan ini, kalau kita bakar, hutannya jadi
gundul bukan hanya akibat sesaat seperti asap dan kekeringan yang kita rasakan
tapi juga perubahan iklim akan menjadi masalah mendatang,”kata Afen lagi.
“Hutan lindung kita sangat luas, ada Bukit Baka, ada Hutan Wisata Baning,
jangan dijarah, jangan ada penambangan emas liar yang juga merusak,”katanya
bersemangat.
“Kita fokus menjaga hutan kita. Kita bersyukur karena tahun ini
curah hujan kita cukup tinggi. Beberapa tahun lalu ketika saya menjadi kepala
dinas pendidikan kami pernah meliburkan siswa karena asap yang melebihi ambang
batas. Sebagai akibat hutan kita yang terbakar,”terangnya lagi.
Sekarang ini pemerintah sangat gencar mengantisipasi perihal
karhutla ini. Pemerintah akan berhasil jika didukung oleh masyarakat.
Masyarakat harus ikut melindungi dan tidak membakar hutan secara semena-mena.
Kadarwanto, selaku kepala Manggala Agni Daops Sintang
menyampaikan bahwa penanganan titik hot spot api di Sintang sangat menurun jika
dibandingkan tahun 2016. Daerah operasi yang meliputi Sanggau, Melawi, Sekadau
dan Sintang pada tahun 2017 untuk hot spot turun hampir 70%.“selama tahun 2017,
kita hanya 6 kali turun memadamkan api, antara lain ke Bale Agung, Jerora 1,
Menyumbung, Akcaya 1,” kata Darwanto. “tahun ini daerah paling rawan karhutla
tahun lalu yaitu di Kecamatan Ketungau Hilir turun hingga 80%,” tambahnya lagi.
Sementara itu, petugas Manggala Agni tetap melakukan patroli
bersama TNI Polri dan masyarakat untuk memantau lokasi-lokasi yang rawan
karhutla. Ada 4 kecamatan yang menjadi titik fokus patroli yang menjadi daerah
rawan bencana, Ketungau Hilir, Ketungau Tengah, Kayan Hilir, dan Kayan Hulu.
Kegiatan hari ini, kita mengajak masyarakat utnuk mengantisipasi
tahun 2018. Dengan harapan kita menyadarkan terkait dengan pengendalian
kebakaran. Mudah-mudahan tahun depan bisa lebih sedikti lagi titik hot spot dan
titik pemadaman.
Sebagai pelaksana pada kegiatan ini Manggala Agni Daerah Operasi
Sintang, Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan di
Wilayah Kalimantan. Kegiatan ini mengusung tema, ‘partisipasi aktif generasi
muda ikut melaksanakan pencegahan kebakaran hutan dan lahan melalui semangat
sumpah pemuda’. Terpasang juga slogan acara, ‘ayo...!!! kita jadikan
kabupaten sintang bebas kabut asap karhutla,”(hmsBupStg/editor:mardiansyah)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »