Halaman


Kategori

Ini Kata Melkianus Wabup Sintang Usai Hadiri Pertemuan TPID Se Kalbar di Pontianak


Sintang - Wakil Bupati Sintang, Melkianus, S.Sos, menghadiri sekaligus mengikuti kegiatan High Level Meeting, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalimantan Barat, yang dilaksanakan di Aula Keriang Bandong, Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Lantai 4, Kota Pontianak, Selasa, 23 April 2024.

Dalam Rangka High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalimantan Barat yang kesekian kali ini, Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Kegiatan Upaya Khusus Optimasi Lahan (Opla) Rawa di Provinsi Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2024  yang diselenggarakan di Aula Keriang Bandong Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Selasa 23 April 2024.

Melkianus Wakil Bupati Sintang menjelaskan Pemkab Sintang sudah melaksanakan arahan dan saran dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam rangka mengendalikan inflasi di daerah masing-masing. 
“bahkan sejak akhir tahun 2023 sampai Maret 2024, angka inflasi di Kabupaten Sintang sudah sangat rendah. Atas keberhasilan kita menurunkan inflasi tersebut, Pemkab Sintang mendapatkan Dana Insentif Daerah 10 miliar yang sudah kita gunakan untuk menjaga inflasi yang sudah rendah tersebut” terang Melkianus

“dengan pertemuan ini, tentu kami mendapatkan informasi terbaru mengenai kecenderungan pergerakan ekonomi dan inflasi secara nasional dan metode untuk menurunkannya. Jadi, hasil rapat ini berguna untuk bekal kami melakukan langkah untuk menjaga angka inflasi di Kabupaten Sintang” terang Melkianus.

“adapun langkah-langkah yang diambil yakni optimasi lahan, optimalisasi penambahan luas tanam, kemudian mendukung kegiatan optimasi lahan / optimalisasi penambahan areal luas lahan di Kalimantan Barat melalui pendampingan, pengawalan dan pengawasan, dan mensinergikan sumber daya yang dimiliki sesuai kewenangan dalam rangka menjamin keselarasan pelaksanaan kegiatan optimasi lahan, optimalisasi penambahan areal luas lahan untuk peningkatan produksi padi di Kalimantan Barat” tambah Melkianus

Penjabat Gubernur Kalimantan Barat menekankan bahwa pada High Level Meeting dalam rangka Pengendalian Inflasi ini yang terdahulu lebih dititik beratkan kepada sektor hilirnya dan sekarang diprioritaskan untuk memperhatikan sektor hulu. 
Dimana dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia menawarkan optimasi lahan rawa atau lahan yang bukan gambut, yang lahan sawahnya dioptimasi melalui kegiatan pembangunan pengairan, drainase, pintu air dan lain-lain.

Penjabat Gubernur Kalbar mengatakan bahwa Sawah yang dioptimasi se-Kalbar ditargetkan sebesar 61.000 hektar yang tadi sudah dibicarakan dengan Para Bupati/walikota yang hadir pada hari ini. Kemungkinan kita baru bisa menyediakan lahan sebesar 31.000 hektar,  dan sisanya nanti pada tahap kedua. RILIS PROKOPIM.

Previous
« Prev Post