Halaman


Kategori

ALUMNI SMPN 3 PONTIANAK GELAR REUNI DAN LIBURAN DI KEBUNSU BOGOR


BOGOR – Suasana keakraban dan kebahagiaan terlihat di wajah para alumni SMPN 3 Pontianak, kelas 3 B tahun 1980/1984, yang menggelar reuni dan liburan bersama di Kebunsu Bogor, pada 20-21 Januari 2024. Acara ini dihadiri oleh 26 orang alumni, termasuk pengusaha sukses Thomas Soegianto Tan dan istri Kakorlantas Polri Dewi Tjandraningsih.

Acara ini difasilitasi oleh Dewi dan Thomas, yang merupakan sahabat masa kecil dan tetap solid dengan teman-teman sekelasnya. Mereka mengajak para alumni untuk menikmati suasana alam dan fasilitas yang disediakan oleh Kebunsu Bogor, sebuah tempat wisata yang menawarkan berbagai aktivitas rekreasi dan edukasi.

Acara dimulai dengan senam SKJ era 80-an, yang mengingatkan mereka akan masa-masa sekolah dulu. Setelah itu, mereka melanjutkan dengan coffee break, sambil bercanda dan bercerita. Makan siang dan istirahat pun dilakukan dengan penuh kehangatan.

Malam harinya, acara dilanjutkan dengan gala dinner, hiburan, games, pembagian hadiah, tukar-menukar kado, serta pemberian bingkisan oleh-oleh khas Bogor dan souvenir tas kerajinan Bogor. “Ini adalah bentuk rasa syukur dan terima kasih kami kepada teman-teman yang sudah menjalin persahabatan selama ini,” ucap Sulindawati, salah satu alumni.

Selain kebahagiaan, ada juga rasa sedih yang menyelimuti para alumni, karena beberapa teman mereka telah meninggal dunia. Mereka adalah Ony Yohanes, Rizal Apriadi, Supriati, Agus Suyatman, Rochwan/Nanang, dan Yano Dwi Putra. “Kami selalu mengenang mereka dengan slogan ‘ngeri ngeri sedap’, yang biasa mereka ucapkan saat berkumpul,” kata Thomas.

Thomas, yang merupakan pengusaha yang sukses, mengaku masih menyempatkan diri untuk berkumpul dengan teman-teman SMP-nya, meski sibuk dengan bisnisnya. “Saya merasa bersyukur dan bangga bisa bertemu lagi dengan mereka. Mereka adalah sahabat kecil saya yang humble dan rendah hati,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Dewi, yang kini menjadi istri Kakorlantas Polri. Ia mengatakan bahwa ia selalu mengingat teman-teman masa kecilnya, dan berusaha untuk memfasilitasi acara reuni dan liburan ini. “Ini adalah wujud rasa cinta dan hormat saya kepada mereka. Mereka adalah bagian dari hidup saya,” tuturnya.

Salah satu hal yang membuat acara ini spesial adalah kehadiran wali kelas mereka, Bapak Hakim Badaruddin, yang datang dari Bandung. Beliau mengaku sangat terharu dan bangga melihat para muridnya yang sudah berhasil dan sukses. “Alhamdulillah, kelas 3 B itu pada umumnya anaknya pintar-pintar dan baik, sehingga saya sebagai wali kelas tidak banyak masalah,” kenangnya.

Bapak Hakim juga bercerita tentang masa-masa mengajar di SMPN 3 Pontianak, mulai dari tahun 1979 hingga 1984. Ia mengatakan bahwa ia sering membawa para siswa jalan-jalan, naik sepeda keluar kebun masuk hutan, agar mereka bisa bercampur dan bergaul tanpa memandang ras, agama, suku, atau status sosial. “Pokoknya, semua sama waktu itu,” katanya.

Setelah lulus, Bapak Hakim mengaku tidak ada kontak dan komunikasi sama sekali dengan para muridnya. Baru setelah ada media sosial, khususnya Facebook, ia bisa berhubungan lagi dengan mereka. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para alumni, yang telah mengunjunginya di Bandung, mengumrohkannya, dan membawanya ke Bali. “Saya merasa seperti mimpi. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Allah dan kepada mereka,” ujarnya.

Bapak Hakim berharap agar para alumni tetap kompak, saling tolong, dan saling bantu. Ia juga mendoakan agar mereka tetap sehat, bahagia, dan bisa berkumpul kembali di acara libur bersama 3 B alumni SMPN 3 Pontianak tahun 84. “Aamiin,” ucapnya.

Abe Pers.

Previous
« Prev Post