Kepada wartawan Bernhad Saragih menjelaskan bahwa soal rumah warga korban banjir yang terdampak, Pemkab Sintang sudah punya data sekitar 14 ribu rumah. Sampai hari ini masih terus didata, termasuk rumah di Sesar yang roboh, akan diupayakan ada bantuan.
“kami sangat memperhatikan rumah warga yang terdampak banjir besar yang melanda Kabupaten Sintang. “rumah warga yang rusak akan kami data by name by address. Ada foto dan ada titik koordinatnya. Rumah sekolah atau fasilitas publik tentu ada kodenya, nanti kita ajukan ke pemerintah pusat. Jadi masyarakat harus sabar, tidak bisa karena rumahnya roboh karena banjir dan langsung diperbaiki, tidak bisa, semua ada prosesnya” terang Bernhad Saragih
“masa tanggap darurat sudah selesai. Maka kami akan segera mengeluarkan Surat Keputusan Bupati Sintang tentang transisi darurat menuju pemulihan dan Surat Keputusan Bupati Sintang tentang Tim Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana. Tim ini terdiri dari lintas Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemkab Sintang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang” terang Bernhad Saragih
“tim ini terdiri dari pengumpulan data, tim analisis data sesuai tupoksinya masing-masing. Setelah data lengkap dengan kajian, baru diajukan oleh Bupati Sintang ke pemerintah pusat dengan sistem E-Proposal. Di E-Proposal ini lengkap dengan rencana anggaran biaya berdasarkan kriteria kerusakan seperti kerusakan berat, sedang dan ringan” terang Bernhad Saragih
“kami masih menunggu pendampingan dari BPBD Provinsi Kalimantan Barat dan BNPB di Jakarta. Untuk perumahan saat ini sedang didata. Kami akan upayakan agar bisa diajukan bulan Desember 2021 ini ke BNPB agar bisa menggunakan dana stimulan. Dokumen hasil kajian akan lengkap untuk diajukan ke pemerintah pusat” terang Bernhad Saragih