sintang,suarasintang.com H. Henri Harahap Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Sintang
mewakili Bupati Sintang membuka Konferensi Kerja Kabupaten Sintang Ke IV PGRI
Kabupaten Sintang di SAKE pada Sabtu 25 Agustus 2018.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Sintang H. Henri Harahap
menjelaskan bahwa pemerintah pusat sudah memutuskan akan memisahkan urusan
pendidikan dan kebudayaan. “Jadi kedepannya pendidikan dan kebudayaan akan diurus
instansi yang berbeda. Bapak Bupati Sintang juga sangat memperhatikan dunia
pendidikan karena Ibu beliau juga seorang guru. Soal politik menurut kami tidak tabu
untuk dibicarakan. Tetapi tetap pada batasan yang wajar. Kami berharap guru yang ada di
tengah masyarakat bisa menyampaikan pesan pembangunan kepada masyarakat
misalnya himbauan untuk tidak membakar lahan dan hutan. Mari kita berdoa bersama
supaya ada hujan dan bencana asap tidak melanda daerah kita. Kerugian ekonomi akibat
asap sangat besar bagi bangsa Indonesia. Mohon dibahas persoalan tunjangan
kesejahteraan pegawai guru SMA dan SMK yang kurang lancar sejak diurus oleh
pemerintah provinsi. Dulu waktu diurus kabupaten tunjangan mereka lancar saja.
Keselamatan guru saat menjalankan tugas juga harus dipikirkan” terang Henri Harahap
“saya berpesan agar PGRI Sintang semakin kuat dan baik strukturnya, memberikan
dampak yang baik kepada anggota, anak didik dan dunia pendidikan di Sintang. Saya
juga mengingatkan agar PGRI Sintang terus menjalin komunikasi dengan Pemkab
Sintang untuk bersama-sama membangun pendidikan di Kabupaten Sintang ini” tambah
Henri Harahap.
Ketua PGRI Provinsi Kalimantan Barat H. Samion AR menyampaikan bahwa
Konkerkab Sintang merupakan Konkerkab yang ke 9 yang dilaksanakan di Kalbar ini.
Selanjutnya di Kapuas hulu, Melawi dan Sekadau. “Jadi kami akan berusaha hadir untuk
memberikan dukungan. Konkerkab ini rapat tertinggi karena banyak keputusan penting
yang harus diputuskan termasuk pertanggungjawaban keuangan jika ada. PGRI landak
yang paling baik selama ini, kemudian mampu diikuti oleh PGRI di enam Kabupaten lain.
Mereka disiplin hal iuran. Maka saya minta iuran perbulan sepuluh ribu itu di disiplin kan.
Supaya organisasi bisa bergerak mulai dari kecamatan sampai provinsi. Ada kabupaten di
Kalbar yang iuran nya sudah 20 ribu per bulan” terang H. Samion AR.
Ketua PGRI Kabupaten Sintang Usman Adi menyampaikan banyak masalah yang
harus dibicarakan dalam konkerkab ini seperti kekurangan guru, perlindungan hukum
terhadap guru, dan penempatan guru yang kadang tidak sesuai. “Untuk itu, Konkerkab ini
diharapkan mampu menjawab berbagai masalah yang guru hadapi saat ini di kabupaten
Sintang” terang Usman Adi
Yusuf Ketua Panitia Konkerkab menyampaikan bahwa konferensi kerja dihadiri pengurus
cabang PGRI dari 13 kecamatan, perwakilan guru Honorer dari 13 kecamatan dan
pengurus PGRI Kabupaten Sintang. “Sebenarnya kami mengundang Sekretaris Jenderal
PGRI Pusat tetapi pesawat yang mereka tumpangi tidak bisa mendarat di Pontianak
karena kabut asap dan harus kembali lagi ke Jakarta. Mari kita melakukan konferensiuntuk meningkatkan organisasi kita sesuai dengan tema yakni membangkitkan kesadaran
kolektif PGRI dalam meningkatkan disiplin dan etos kerja untuk mutu pendidikan. Selama
konkerkab kita akan membahas enam hal yang akan kita bahas untuk masa depan
organisasi kita dan kita sebagai guru” terang Yusuf.//Sg
« Prev Post
Next Post »