sintang - Darurat Infrastruktur merupakan masalah klasik di wilayah pedalaman, terluar dan perbatasan khususnya di Kabupaten Sintang.
Desa-desa di wilayah di pelosok masih darurat Infrastruktur Dasar, sehingga perlu mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang.
Kerusakan infrastruktur memicu sentimen negatif terhadap kemajuan suatu daerah jika dilihat dari berbagai aspek, seperti ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan dan Budaya.
Lukas Asriyanto, Kepala Desa Ratu Damai,pada Kamis, 5/1/2023 secara tegas menyampaikan kepada media suarasimtang.com, bahwa kendala utama yang merupakan tantangan terberat yaitu penanganan dan perbaikan infrastruktur seperti jalan dan jembatan.
"Tahun 2023 ini kami fokus pada kegiatan pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan saja, anggarannya sedikit tapi kita tetap optimis bekerja ", ujar Yanto.
"Kegiatan di bidang infrastruktur dasar menjadi urusan skala prioritas kita tahun ini, sebab kita saat ini fokus pada tujuan akhir kita supaya hasil pertanian masyarakat dapat di mobilisasi oleh para petani", tambah Yanto.
Yanto, mengakui secara khusus juga pernah beberapa kali menyampaikan aspirasi masyarakat di Desa Ratu Damai kepada Pemerintah terkait kondisi infrastruktur, tapi hingga sekarang belum di tanggapi.
"Sudah kita sampaikan proposal kepada pemerintah, namun hingga sekarang belum ada jawaban dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang", Pungkas Yanto.
Kepala Desa Ratu Damai ini mengharapkan supaya Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang, dapat mengalokasikan anggaran tahun 2023 untuk perbaikan jalan.
"Jalan poros dari simpang segantung menuju Desa Sejirak - Semajau Mekar, Semuntai dan Desa Ratu Damai, mengalami kerusakan sangat parah, jadi kami harap pemerintah daerah tidak tutup mata", pungkas Yanto. (Ed/....).
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »