Kategori

Danrem 121/Abw Sebagai Nara Sumber Simposium di IAIN Pontianak.


Pontianak ,Kalbar -  Danrem 121/Abw Brigjen TNI Pribadi Jatmiko menghadiri undangan disalah satu perguruan tinggi di kota Pontianak sebagai Nara sumber dalam kegiatan Simposium Kebangsaan Penguatan 4 Pilar di Kampus IAIN Pontianak, yang berada di Jalan. WR. Supratman, Benua Melayu Darat, Kec. Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa/19/07/2022.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat dan memperkaya  pengetahuan bagi mahasiswa/i IAIN Pontianak tentang sejarah dan kebangsaan. Hal ini dipandang perlu dalam upaya menyiapkan mental juang generasi muda  yang handal dalam pemimpin bangsa ini di kemudian hari.

Simposium Kebangsaan Penguatan 4 Pilar adalah keefektifan kegiatan kebhinnekaan, refleksi, inspirasi, perjuangan dan konstribusi sosial dalam mencapai tujuan pembelajaran Sejarah Nusantara, yang mana sangat penting bagi generasi-generasi muda seperti mahasiswa/i. Sebagai generasi penerus bangsa, wajib untuk memperkuat pengetahuan akan sejarah serta perjuangan-perjuangan para Pahlawan sejak zaman dahulu dengan tidak mengesampingkan modernisasi hingga zaman sekarang.

Dalam kesempatan ini Komandan Korem 121/Abw Brigjen TNI Pribadi Jatmiko mengatakan saat menyampaikan materi. 

"Indonesia adalah negara yang besar dan kaya. Ada 17 ribu lebih pulau, 700 lebih suku dengan bahasa lokal dan 5 Agama yang ada di Indonesia. Artinya Indonesia adalah negara yang sangat kaya raya. Sangat subur, kaya  dengan sumber alam, kaya  dengan Adat Istiadat  serta budaya. Kesemuanya Itu terhimpun menjadi satu dalam wadah Bhineka Tunggal Ika" kata Danrem 121/Abw.

Lanjut Danrem, "Bahkan Presiden Pertama Indonesia, Ir. Soekarno sangat mewanti-wanti kepada kita, bahwa kekayaan kita akan membuat iri  negara-negara lain. Maka dari itu, beliau juga pernah berkata jangan sekali-kali melupakan sejarah atau dengan kata lain (JAS MERAH). Kemudian Presiden Joko Widodo juga pernah menyampaikan, bahwa kita memang kaya dengan sumber daya alam. Tetapi kalau kita tidak bisa mengelola dengan baik justru akan menjadi petaka buat kita" tegas Brigjen TNI Pribadi Jatmiko.

Danrem 121/Abw menambahkan, Perlawanan terhadap penjajah sudah ada dari zaman dulu, sejak 300 tahun yang lalu dan semuanya berakhir dengan kegagalan. Kekalahan-kekalahan ini biasanya terjadi karena adanya faktor pengkhianatan dari dalam. Kalau kita baca dari sejarah Pangeran Diponegoro kemudian Imam Bonjol dan sebagainya. rata-rata kekalahan yang mereka alami karna ada pengkhianatan.

Dari situlah terwujud tekad untuk berjuang dan bersatu supaya bisa merebut kemerdekaan dengan semboyan “BERJUANG ATAU MATI” dan percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri. Setelah itu dari tahun 1928 hanya butuh 17 tahun saja untuk meraih kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 serta berhasil mengusir para penjajah di Bumi Pertiwi.

Dari semua sejarah yang ada pada Negeri ini peran serta para pemuda menjadi faktor penentu. Bahkan Bung Karno Presiden pertama kita juga pernah berkata “Beri Aku 10 Pemuda akan Aku Goncangkan Dunia” karena generasi muda ini sangat berperan penting bagi kesatuan dan persatuan bangsa yang berbhineka tunggal Ika ini.

Diakhir materinya Danrem 121/Abw berharap,  semoga apa yang  disampaikan kepada mahasiswa/mahasiswi akan menjadi motivasi kedepannya serta menjadikan tekad yang kuat untuk ikut berpartisipasi dalam menata negara ini.

Kegiatan  ditutup dengan memberikan plakad kepada Rektor IAIN yang di wakili oleh dekan FEBI IAIN pontianak.

Turut hadir dalam kegiatan ini Dr. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si.
Fraksi partai. Golkar dapil Kalbar 2, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., Rektor IAIN Pontianak
Di wakili oleh Dr. Cucu, S.Ag., M.Ag, Dekan FEBI IAIN Pontianak.

Sumber berita : Penrem 121/Abw.

Previous
« Prev Post