Kategori

Pembangunan Waterfront Di Sintang Kurang Mempertimbangkan Asas Skala Prioritas.


Sintang - Mesamadi Amd Sebagai Ketua PD GNPK-RI SINTANG, tentunya kami sangat senang sekaligus bangga atas perhatian Pemerintah Pusat mengalokasikan APBN sekitar Rp. 37,6 M untuk membiayai kegiatan pekerjaan waterfront di Kabupaten Sintang. 

Dihubungi melalui selulernya,pada Jumat,11/2/22,Mesamadi, Ketua GNPK-RI Kabupaten Sintang menyampaikan kepada media kami mengenai tanggapannya terhadap proyek waterfront.

"saya berharap proyek waterfront selesai tepat waktu, sehingga Pemerintah Kabupaten Sintang dan masyarakat khususnya dapat merasakan manfaat waterfront tersebut", ujar Mesamadi.

"Kami sangat yakin bahwa pembangunan Waterfront ini telah melalui kajian panjang dan mendalam dari berbagai aspek. Setiap penempatan anggaran seyogianya mengacu kepada RPJM Daerah dengan mempertimbangkan RPJP Nasional, ini wajib hukumnya untuk menghindari hal-hal yang tidak kita ingikan di kemudian hari", tambah Mesamadi.

Menanggapi keluhan masyarakat disekitar lokasi yang terdampak pembangunan Waterfront juga menyisakan pertanyaan khususnya terkait keinginan Pemerintah Kabupaten Sintang untuk mengosongkan lokasi dari akvititas dan pemukiman seperti Lanting, PKL dan Gerobak di 2 (dua) titik yaitu depan kantor Bupati Sintang dan sepanjang jalan pantai Sungai Durian. 

Berdasarkan pantauan lapangan, sampai saat berita ini diturunkan masih ada warga pemilik lanting khususnya yang belum pindah.

"Kepada kami, ada pengaduan atau tepatnya keluhan masyarakat pemilik Lanting yang belum pindah, nah ini saya harap dari kontraktor bersama Pemda perlu pendekatan, supaya diketahui secara pasti, apa yang menjadi kendala dan keinginan para warga pemilik Lanting", harap Mesamadi.

Ia menambahkan,  tidak etis juga kalau  mereka diusir, tempat tinggal mereka dibongkar, saya yakin hal ini tidak terjadi. Saran saya, agar para warga kita pemilik Lanting ini difasilitasi saja mereka pindah. Misal, bantu mereka narik lanting dan sebagainya, saya harap rembuklah", ujar Mesamadi.

Terlepas dari persoalan diatas, saya sedikit agak kecewa, lantaran dalam masa pandemi Covid, dimana Pemerintah kesulitan anggaran, pembangunan Waterfront tidak merupakan Prioritas,bagi masyarakat pedalaman kabupaten Sintang.dari 14 kecamatan disintang belum ada tujuh kecamatan yang bisa dilalui dengan jalan aspal,untuk.menuju pusat kota kecamatannya dari kabupaten,Jalan dan jembatan  di Kabupaten Sintang Masih banyak yang rusak parah, tapi yang dibangun Kok malah waterfront, ini langkah yang tidak tepat untuk pemulihan ekonomi masyarakat saat ini", pungkas Mesamadi.(Sg)

Previous
« Prev Post