Kategori

Kepala Seksi Operasi (Kasiops) Kasrem 121/Abw menyambut kunjungan kerja Kepala BNPB.


Sintang -  Danrem 121/Abw yang diwakili Kasiops Kasrem 121/Abw menyambut kunjungan kerja kepala BNPB Letjen TNI Ganif Warsito dalam rangka peninjauan bencana alam Banjir di kab.Sintang Kalbar, Selasa,9/11/21.

Setibanya di Sintang Letjen TNI Ganif Warsito disambut oleh Bupati Sintang dr.H.Jarot Winarno M.Med.Ph, Kasi Ops Kesrem 121/Abw Kol inf Iwan Purwanto, Dandim 1205/Sintang Letkol Inf Kukuh Suharwiyono, Kapolres Sintang AKBP Ventie Bernard Musak., S.I.K.,M.I.K, Sekda Kabupaten Sintang Dra. Yosepha Hasnah M.Si, Bupati Sekadau Aron, S.H, Bupati Melawi H. Dadi Sunarya, Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot, Danyon 642/KPS Letkol Inf. Alim Mustofa, Kepala BMKG Sintang, Supriadi, BPBD Sintang BPK , Sugianto, Kepala Basarnas Provinsi BPK Erik, Kapolres Melawi, AKBP Sigit Eliyanto Nurharjanto, S.I.K, Kepala BPBD Kab.Melawi, Drs. Syafarudin, M.M, Kapolsek Tebelian Ipda J.E.Kusuma, Kabandara Tebelian Patah Atabri, Para Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kab.Sintang.

Acara kunjungan kerja kepala BNPB ini dalam rangka meninjau dan memberikan bantuan kepada warga yang berdampak banjir di kab.Sintang. Sebelum peninjauan kepala BNPB menerima paparan tentang situasi banjir oleh Dandim 1205/Stg bertempat di transit ruang Lobby Bandar Udara Tebelian. 

Dalam paparannya Dandim 1205/Stg Letkol Inf Kukuh Suharwiyono mengatakan ,"Kami laporkan bahwa dalam 50 hari terakhir ini telah terjadi dua kali banjir di Kabupaten Sintang yang pertama pada awal Oktober bertahan sekitar 2 minggu kemudian pada akhir Oktober terjadi lagi yang lebih besar sampai dengan sekarang Banjir ini karena adanya pertemuan arus sungai Kapuas dan sungai Melawi dan juga adanya curah hujan yang tinggi di wilayah Kabupaten Sintang dan Melawi," ungkapnya

Lebih lanjut kata Dandim, Bahwa Pemda Sintang secara cepat sudah menindak lanjuti dengan membangun pos-pos siaga,posko pengungsian, dapur umum, posko kesehatan, sejak pertama terjadi bencana banjir.

Penanggulangan bencana banjir di Kabupaten Sintang dilaporkan pada tanggal 30 Agustus ditetapkan status siaga darurat kemudian tanggal 5 Oktober penetapan status tanggap darurat  sampai dengan 18 Oktober kemudian tanggal 19 Oktober penetapan perpanjangan status tanggap darurat sampai dengan 16 November kemudian pada 5 November kemarin dibentuklah komando tanggap darurat penanganan bencana alam.

Dari 14 Kecamatan di Kab.Sintang 12 Kecamatan terdampak Banjir dengan 35117 KK yang terdampak dan 140468 jiwa dengan  ketinggian airnya mulai 30 Cm sampai 230 Cm, untuk saat ini ada 1906 Jiwa yang tercatat mengungsi di pengungsian yang disediakan pemerintah Daerah dan banyak warga yang memilih mengungsi ke rumah sanak saudara dan tetangga yang lebih tinggi serta membuat pengungsian Mandiri di kebun kebun karet dan tanah makam yang kondisinya lebih tinggi," jelas Letkol Inf Kukuh.

Dilaporkan untuk personel yang sudah disiapkan untuk penanganan bencana banjir ini mulai dari TNI,Polri maupun dari unsur Pemda termasuk Basarnas BPBD dan lain-lainnya, 

Untuk kapal motor cepat,LCR ,kendaraan alat dapur lapangan dan posko sudah Standby di beberapa tempat di Sintang untuk pertolongan masyarakat dan penyaluran bantuan," pungkasnya

Sementara itu dalam Pengarahan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI Letjen TNI Ganif Warsito mengatakan," Seperti saat ini yang dialami wilayah Kalbar adalah Bencana Hidromitrologi basah yang dapat ditanggulangi dengan berbagai cara salah satunya pengelolaan tata ruang. 

Banjir yang terjadi di wilayah Sintang, Melawi, Sekadau, Sanggau karena akibat curah hujan yang tinggi dan faktor La Lina. Agar bencana banjir seperti ini tidak terulang kembali dengan langkah-langkah yang tepat diambil oleh pimpinan derah," tutur Letjen TNI Ganif

Prakiraan cuaca hujan akan terjadi hingga bulan Februari 2022, Oleh karena itu kami sudah perintahkan BPBD seluruh Indonesia untuk bersiaga menghadapi bencana ,melakukan pencegahan bencana jangka sedang dan jangka panjang. 

Dengan terjadi bencana seperti ini lebih menjadi fokus utama adalah keselamatan dan ketersediaan kebutuhan pokok," kata kepala BNPB

Lebih lanjut kata Letjen TNI Ganif Penanggulangan bencana harus melibatkan banyak pihak, posko-posko yang sudah didirikan harus saling bekerjasama meliputi Pencarian dan keselamatan, Kesehatan, Pengungsian/perlindungan, Koordinator penanggulangan bencana, Pendidikan, Sarana dan prasarana.

Ini menjadi tugas kita semuanya terutama pemimpin daerah, kolaborasi menjadi kunci dalam mengatasi semua masalah," jelasnya

Dengan menghadapi bencana, kita semua harus tetap menjaga prokes karena masih dalam pandemi Covid -19 jangan lengah dengan situasi penularan Covid -19 yang mulai menurun," pungkas Letjen TNI Ganif Warsito

Acara diakhiri dengan penyerahan bantuan banjir secara simbolis dari BNPB RI kepada Bupati Sintang, Melawi , Sekadau dan Sanggau  dan dilanjutkan menuju lokasi banjir di Jalan Lintas Melawi Sintang.

 # Sumber Berita : Penrem121/Abw#

Previous
« Prev Post