Kategori

PLH. BUPATI SINTANG PIMPIN RAPAT PENANGANAN BANJIR DI SINTANG


 Sintang - Curah hujan yang cukup tinggi membuat Kabupaten Sintang dibeberapa wilayah terendam banjir dengan debit air yang cukup tinggi, menyikapi hal tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang bersama para  pemangku kepentingan menggelar rapat penanggulangan dan penanganan banjir di wilayah Kabupaten Sintang yang dipimpin langsung oleh Pelaksana Harian Bupati Sintang, Yosepha Hasnah, dengan didampingi Kepala Seksi Operasi Korem 121/ABW, Kolonel. Inf. Iwan Purbantoro, Kapolres Sintang, AKBP. Ventie Bernard Musak, Kepala Staf Kodim 1205 Sintang, Mayor Inf. Amri Marpaung, dan sejumlah pimpinan OPD terkait dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang, instansi vertikal, yang dilaksanakan di Balai Praja, Kantor Bupati Sintang, pada Jumat pagi, (5/11/2021). 

Dalam arahannya, Pelaksana Harian Bupati Sintang, Yosepha Hasnah mengatakan bahwa saat ini kondisi Kabupaten Sintang sudah hampir menggenangi seluruh wilayah, dengan hal tersebut tentu diperlukan lokasi pengungsian bagi masyarakat yang terdampak banjir, “penentuan titik lokasi pengungsian harus ditetapkan, kalau ada pihak swasta, organisasi, dan kelompok masyarakat yang ingin membangun pengungsian kita persilahkan, jangan dilarang, akan tetapi harus melapor kepada Satgas, agar Satgas bisa memonitoring, dalam rangka memantau berapa banyak jumlah pengungsi, dan harus disiapkan”, kata Yosepha. 

Yosepha meminta kepada Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sintang agar terus melaporkan jumlah dapur umum dan bantuan-bantuan bagi masyarakat harus distribusikan secara merata, “kepada Dinas Sosial & BPBD terkait dapur  umum yang disediakan oleh Pemkab Sintang tolong didata, nanti kalau ada dapur umum terbaru yang dilaporkan tolong hitung juga, yang swadaya masyarakat kita persilahkan, semakin banyak dapur umum, semakin banyak masyarakat terdampak banjir yang tertolong,kemudian terkait pendistribusian bantuan ke setiap kecamatan, diminta setiap kecamatan harus merata, karena kecamatan lain juga membutuhkan, dari hilir hingga ke hulu distribusi sembako, beras, dan bantuan lain harus secepatnya dilaksanakan, hubungi camat, Kepala Desa dan lurah terdekat”, pinta Yosepha.

Dengan tingginya debit air yang menggenangi Kabupaten Sintang, akses lalu lintas menjadi terhambat dan distribusi bahan makanan sedikit mengalami keterlambatan serta kawasan pasar yang menyediakan bahan makanan mentah juga tergenang oleh banjir, oleh karena itu PLH. Bupati Sintang meminta pada Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Sintang untuk memonitoring dan melakukan langkah-langkah strategis untuk menghadapi hal tersebut, “untuk Disperindagkop Sintang, sembako umum jangan sampai tidak ada, stok harus ada, segera lakukan rapat teknis bersama para agen dan distributor sembako di Sintang, jalankan sesuai dengan tugasnya masing-masing, serta lakukan pemetaan untuk bongkar muat barang bahan makanan, sebagai contoh, lokasi dibelakang SMA 2 Sintang bisa digunakan sebagai bongkar muat, karena kawasan tersebut tidak terkena banjir, tapi harus koordinasi dengan pihak Kepolisian, Dinas Perhubungan dibantu dengan TNI dan Pol PP, mengingat hal ini merupakan keadaan darurat”, ucapnya.

Masih kata Yosepha, untuk PLN dan PDAM untuk tetap membantu melayani masyarakat dalam bentuk apapun, “untuk PDAM, pastikan tempat-tempat dimanapun termasuk didapur umum harus ada suplai air bersih, untuk PLN kalau ada listrik  bermasalah pada tempat-tempat yang terkena banjir, dan harus dilakukan pemadaman listrik, segera informasikan kepada masyarakat luas melalui media sosial dan media informasi lainnya”, tambahnya. 

Yosepha meminta Satgas Komando Bencana untuk tetap saling bersinergi dan menjaga komunikasi dengan baik serta semangat dalam bekerja, “untuk semua yang tergabung dalam Satuan Tugas Komando Bencana, saya minta semuanya menjaga komunikasi dengan baik, kalau ada permasalahan, segera selesaikan, kita harus saling bersinergi, menjaga komunikasi, saling bantu, saling bahu membahu, tetap solid, tetap semangat, karena partisipasi kita sangat dibutuhkan untuk melayani masyarakat yang terdampak banjir di Kabupaten Sintang”, pesannya. 
Kapolres Sintang, AKBP. Ventie Bernard Musak, SIK menyikapi curah hujan yang cukup tinggi hingga air menggenangi Kabupaten Sintang dan harus siap menghadapi serta menanganinya bersama-sama, “curah hujan cukup tinggi, dampak la lina dan cuaca ekstrim cukup membuat air sungai meluap, dan ini tidak seperti biasanya, kemungkinan terburuknya ialah debit air semakin tinggi, otomatis jika debit air tinggi Sintang akan mengalami kelumpuhan baik itu dari segi ekonomi, dan lainnya, maka dari itu kita harus siap dengan situasi seperti ini dan harus siap menghadapinya, apapun yang terjadi kita sama-sama dan siap menerima baik atau buruknya kondisi yang terjadi, serta menyiapkan segala bentuk dalam kesiapsiagaan bencana di Sintang”, kata Kapolres. 

Kapolres Sintang menjelaskan penanganan yang akan dilakukan oleh pihak Polres Sintang untuk menyikapi tingginya debit air banjir di Sintang, “yang pertama kita akan membuka Posko Terpadu di tiga titik wilayah Kota Sintang, pertama Posko Terpadu yang terletak di Tugu Bambu Sungai Durian, kedua posko terpadu di Simpang 5 Sintang, ketiga Posko terpadu di kawasan Tugu B.I Sintang, posko terpadu ini nantinya akan berfungsi untuk merespon keluhan masyarakat, menampung kebutuhan pangan warga, pelayanan kesehatan, pendistribusian bahan pokok, bagi masyarakat yang ingin mengambil bahan sembako bisa merapat ke posko terpadu, serta juga sebagai tempat memberikan informasi-informasi terkait lalu lintas selama banjir di Kota Sintang, selain membangun Posko, pihaknya juga akan melakukan Patroli melalui jalur air, untuk memantau aktivitas masyarakat yang masih bertahan dirumahnya yang berada dibantaran sungai dengan dibantu dari pihak TNI, serta bekerjasama dengan Dinas Kesehatan terkait pelayanan kesehatan”, ujarnya.  

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang, Bernhard Saragih menjelaskan bahwa pihaknya telah menerbitkan status siaga darurat kemudian dinaikkan menjadi status tanggap darurat bencana sudah sejak lama, “sejak Agustus 2021, BMKG sudah menyampaikan kepada kita semua bahwa akan terjadi anomali cuaca, cuaca yang ekstrim, yang melanda beberapa Provinsi salah satunya Provinsi Kalimantan Barat, pada September 2021 kita keluarkan status Siaga Banjir Puting Beliung dan Longsor, kemudian kita naikkan statusnya menjadi status tanggap darurat bencana pada 5 Oktober, mengingat sudah terjadi banjir di empat kecamatan yakni Kecamatan Serawai, Ambalau, Kayan Hulu, Kayan Hilir di Kabupaten Sintang, dan hingga saat ini status tanggap darurat bencana masih berlangsung hingga tanggal 16 November 2021 mendatang”, kata Kepala BPBD Sintang.

Terkait bantuan, Kepala BPBD Sintang menjelaskan bahwa Dinas Sosial dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sintang telah melakukan dan mendistribusikan kepada Kecamatan-kecamatan yang terdampak, “untuk di awal Oktober banjir yang melanda empat Kecamatan, dari Dinas Ketahanan Pangan mengeluarkan 8 ton lebih beras dan pendampingnya, kemudian pada tanggal 10 Oktober dari Dinas Sosial memberikan bantuan untuk Kecamatan Ketungau Hilir, Binjai, Sintang dan Kelam Permai, karena banjir sudah masuk ke wilayah tersebut, dengan demikian maka bermunculan bantuan-bantuan dari Pemerintah Provinsi Kalbar dan para donatur-donatur untuk para masyarakat terdampak banjir di Sintang”, ujarnya 

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sintang, Setina memaparkan distribusi makanan dari dapur umum milik Pemkab Sintang kepada masyarakat terdampak banjir, “dari tanggal 23 Oktober hingga hari ini (5 November 2021) jumlah nasi yang telah kita sebarkan sebanyak 12.533 porsi/kotak, distribusi ini pada saat belum ada tempat-tempat pengungsian disetiap kelurahan, kita sebarkan melalui kelompok masyarakat yang tersebar di 3 Kecamatan yakni Kecamatan Sintang, Kecamatan Kelam Permai dan Kecamatan Tempunak, hal ini waktu sebelum ada pengungsian dan dapur umum disetiap kelurahan/kecamatan lain”, kata Setina. 

Lanjut Setina, bahwa mulai saat ini per tanggal 5 November 2021, Dinas Sosial tidak lagi menyalurkan ke dapur umum langsung, akan tetapi melalui camat /Lurah , dan camat langsung mendistribusikan dan mengalokasikan ke dapur umum diwilayahnya, “hal ini supaya kami bisa fokus mengatur bantuan lebih cepat, karena camat / Lurah lebih tahu berapa jumlah persisnya bagi masyarakat, sebagai contoh misalkan Kelurahan Tanjung Puri membutuhkan sekian porsi,maka kita kirimkan langsung ke Kelurahan”, ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Lindra Azmar menjelaskan bahwa sekolah di Sintang sudah diliburkan, “dalam rangka menangani dan menyikapi kondisi banjir di Sintang, terhitung mulai tanggal 26 Oktober 2021 yang lalu, mulai dari TK, SD, SMP kita sudah liburkan, kemudian keluar SK Bupati Sintang bahwa dari tanggal 4 November 2021 hingga 13 November 2021 kegiatan belajar mengajar diliburkan”, katanya.

Terkait kondisi banjir, Lindra Azmar memberikan atensi kepada sekolah-sekolah untuk membuka ruang kelas / aula untuk dijadikan tempat pengungsian, “bagi sekolah-sekolah yang tidak terkena banjir atau letaknya didataran tinggi, ruang kelas atau aula dijadikan tempat pengungsian, kita sudah minta setiap sekolah untuk mempersiapkan menjadi tempat pengungsian, mengingat hanya 40% saja sekolah di Kota Sintang yang belum terendam banjir, 60% sisanya sudah terendam oleh banjir”, ucapnya. 

Dengan akan difungsikan sementara sekolah sebagai tempat pengungsian, Lindra memetakan permasalahan yang ada, “kalau dari segi lokasi atau tempat yang digunakan seperti aula dan kelas untuk menampung pengungsian itu pasti cukup, yang menjadi permasalahannya ialah kamar kecil yang terbatas, tentu hal ini menjadi perhatian karena masyarakat yang mengungsi akan butuh kamar kecil untuk mandi dengan unit yang terbatas”, tutupnya.

Previous
« Prev Post