Kerukunan umat beragama merupakan mutlak harus dilaksanakan di Indonesia, mengingatkan bangsa Indonesia merupakan bangsa yang multi etnis, baik agama, suku, bahasa, adat istiadat. Kemajemukan inilah merupakan aset yang sangat tinggi nilainya dan menjadi modal dasar dalam mewujudkan ketahanan Nasional.
Banyak kejadian yang membuktikan bahwa umat yang berlainan agama menyulut munculnya konflik, sehingga perbedaan agama sering dijadikan alat ampuh untuk memicu konflik. Sehingga perlu suatu pembinaan, perlu suatu pertemuan agar kita semua saling kenal, saling menghormati dan menghargai.
Dalam sambutannya Danrem 121/Abw Brigjen Dr.Ronny,S.A.P., M.M yang dibacakan oleh Kasiter Kasrem 121/Abw Kolonel Inf Lalawi mengatakan," Bangsa Indonesia yang majemuk ini harus mampu menciptakan rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Kehidupan beragama yang sarat dengan nilai-nilai luhur perlu ditumbuhkan sikap dan pemikiran yang mampu melihat betapa pentingnya pergaulan yang luas dan sehat, serasi dan harmonis didalam kemajemukan beragama yang masing-masing pemeluk saling menghormati antara satu dengan yang lain," ungkapnya.
Disamping itu, setiap agama juga mengajarkan kepada umatnya untuk mengasihi sesama makhluk hidup dan bersikap positif. Sikap fanatik yang berlebihan dapat menimbulkan ego yang dapat merugikan semua pihak termasuk kelompok penganut agama.
Pembinaan kerukunan umat beragama pada masyarakat tidak terlepas dari peran pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat, untuk itu mari kita bina kerukunan umat beragama yang ada di Indonesia ini, sehingga Indonesia akan tetap bersatu padu, tetap tegak dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," jelas Danrem 121/Abw.
Ditengah Pandemi Covid-19 ini, saya mengajak kita semua, mari kita tingkatkan, tidak hanya kerukunan antar umat beragama tetapi juga meningkatkan budaya gotong royong, saling membantu kepada sesama masyarakat terutama yang berdampak Covid-19," imbuhnya.
Kegiatan pembinaan kerukunan umat beragama ini dilanjutkan dengan pemberian materi dari Kementerian Agama Sintang yaitu yang mewakili agama Islam, agama Kristen dan agama Buddha, serta dilanjutkan dengan acara tanya jawab. Dalam kegiatan tetap menggunakan protokol kesehatan yang ketat yaitu dengan cek suhu, memakai masker dan jaga jarak.
Turut hadir dalam kegiatan ini, para Kabalak Aju Korem 121/Abw, Danyonif 642/KPS, anggota FKPPI kab. Sintang, Persit KCK Koorcab Rem 121, tokoh agama Islam, tokoh agama Kristen,dan agama Buddha sebagai pembawa materi serta anggota Korem 121/Abw.
Sumber berita : Penrem 121/Abw
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
