Kategori

Penutupan Jalan Pinoh Kalbar, Ketua Posko Covid-19,Itu Hoax


 PONTIANAK - Beredar foto yang mengklaim bahwa akses Jalan Pinoh sebagai pintu masuk satu-satunya ke Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat telah dilakukan pemblokiran dengan ditutupi atau dipagari seng.

Seperti yang dibagikan oleh akun Facebook Akbar Sintang. Pemilik akun ini membagikan foto yang menggambarkan sejumlah warga dan petugas kepolisian sedang berjaga di tengah jalan yang sudah dipagari seng.

"Yang mau ke pinoh..jalan sdh ditutup ya..di batu nanta," tulis akun Akbar Sintang.

Sontak unggahan akun Akbar Sintang  pun cukup mengejutkan masyarakat khususnya mereka yang tinggal di wilayah Melawi dan Sintang.

Ketua Posko Covid-19 Melawi, Gusti Syaparuddin saat dikonfirmasi, membantah bahwa di Melawi tidak ada pemblokiran jalan.

"Itu jelas hoaks. Satgas Covid-19 di Melawi saja belum buka posko. Tanggal 6 Mei nanti baru buka posko. Itu pun untuk pengawasan," tegasnya, Selasa (4/5/2021).

Posko ini, kata Syaparuddin, untuk pengawasan dan pemantauan keluar masuknya orang ke Melawi. Letaknya di Batu Nanta, sebagai pintu perbatasan Sintang-Melawi.

"Kita mengacunya pada surat edaran pemerintah pusat. Kalau ASN dilarang mudik, ya kita periksa ada tidaknya yang mudik. Kalau warga mau keluar masuk, kan sudah jelas harus menunjukkan hasil negatif swab PCR," tegasnya.

Setelah dilakukan penelusuran oleh tim Hoax Crisis Center (HCC) Borneo, ternyata foto yang sama juga diklaim terjadi di sejumlah lokasi. Ada yang mengklaim itu penutupan jalan di Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya.

Hasil penelusuran lainnya, juga ditemukan bahwa foto serupa sempat beredar di Jambi pada Mei 2020, tahun lalu. Foto tersebut sempat diklaim sebagai penutupan pintu masuk ke Kerinci, Jambi.

Tim relawan antihoaks yang tergabung dalam HCC Borneo pun sudah melakukan debunk terkait infomasi hoaks tersebut.

Sementara itu, Presidium HCC Borneo, Reinardo Sinaga menegaskan, foto pemblokiran jalan yang kembali beredar itu adalah fabricated content.

"Dimana konten yang didesain untuk menipu. Informasi yang disebar itu, kategorinya fabricated content. Konten yang salah dan murni hoaks," kata pria yang karib disapa Edo ini.

Menurutnya, masyarakat bisa menggunakan atau memanfaatkan tools di google untuk menelusuri informasi baik itu artikel, foto maupun video yang didapat itu benar atau tidak sesuai fakta.

"Di google sudah ada tools untuk mendebunk atau mengecek sebuah informasi," ujarnya.

Maka, Edo meminta kepada masyarakat agar selalu melakukan cek dan ricek terhadap sebaran informasi yang tidak jelas ataupun meragukan.

"Selalu saring sebelum sharing sebagai bagian dari upaya mendukung pencegahan hoaks yang dapat merugikan banyak pihak,” imbau dia.

Previous
« Prev Post