Kategori

Jarot: PDP Pertama Kabupaten Sintang,Masih Menunggu hasil Dari Pusat,Positip Atau Tidaknya

Sintang-  Dalam konfrensi press ke awak media di pendopo bupati Sintang(18/4/2020)

Mengumumkan hasil pemeriksaan  pasien pertama berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), pasien sudah  dilakukan rapid test, dan hasilnya reaktif. Kini  sudah diambil langkah dengan  mengisolasi di RSUD Ade M Djoen Sintan

Bupati Sintang, Jarot Winarno, mengatakan pasien  PDP tersebut merupakan pria yang sudah berumur 62 tahun berjenis kelamin laki-laki. Alamatnya di Kelurahan Menyumbung Tengah, Kecamatan Sintang.

"PDP nomor 04 tiba di RSUD Ade M Djoen pada hari jumat lalu, diketahui memiliki riwayat penyakit paru-paru dan  keluhan t sesak nafas selama tiga hari , batuk serta  pilek. Kemudian  tim medis melakukan  pemeriksaan dengan rapid test, hasilnya reaktif," kata Jarot, kepada media.

Berdasarkan hasil pemeriksaan  ungkap jarot, pasien  PDP 04 sempat dikunjungi oleh anaknya dari Pontianak pada 16 Maret hingga 3 April 2020. Kemudian, anak yang satu rumah dengan PDP 04 yang merupakan laki-laki berumur 30 tahun,  yang juga kami lakukan prosedur  rapid test.

" Hasilnya pun  reaktif,jadi yang  bersangkutan kami terapkan isolasi mandiri di rumah serta dalam pengawasan  ketat. Yang bersangkutan diklasifikasikan sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG)," kata Jarot.

Mengenai kelanjutan  kondisi anak dari pasiesn PDP 04 tersebut, Jarot menerangkan pihaknya sudah melakukan  cek up ulang,  sampai pagi ini tidak ada gejala. 

"Kami sudah  lakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Pontianak, sekarang sedang dilakukan penelusuran kontak. Yang bersangkutan juga akan rapid test hari ini," jelasnya

Sementara itu, PDP 04 saat ini sudah dirawat di ruang isolasi khusus RS Ade M Djoen Sintang. "Pagi ini, keadaanya baik, kesadaran penuh. Tapi masih sesak nafas dan demam," bebernya.

"Mari kita doakan PDP tersebut segera sembuh dan sehat kembali. Kemudian, kita juga berdoa agar swab tenggorokan juga negatif," pinta Jarot.

Jarot menjelaskan, rapid test dipakai untuk menentukan penanganan. Tapi efektifitasnya hanya 60-70 persen. Hasil rapid tes membutuhkan konfirmasi dari swab tenggorokan. "Swab kerongkonganya akan segera kita kirim ke Pontianak. Ingat, yang bersangkutan baru reaktif rapid test. Kita tetap memerlukan konfirmasi dari laboratorium Jakarta atau Pontianak," katanya.(Red)

Previous
« Prev Post