Kategori

Paulus Agus Sius,S,sos.Media Yang Beritakan Kegiatan Di salah Satu Desa Di Kecamatan Serawai Sepi Pendukung itu Hoax.

 Sintang - Tim relawan pemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sintang nomor urut 1, Paulus Agus Sius,S,sos  mengaku sangat miris dengan masifnya black campaign, fitnah, hingga pembusukan terhadap   paslon  Jarot-Sudiyanto  kontestasi Pilbup Sintang 2020  yang tersebar lewat salah satu media online  yang diketahui media nya berada di Sintang. 



Paulus menilai kondisi tersebut seharusnya tidak harus terjadi. Sebab, kontestasi Pilbup di Sintang khususnya  bisa menjadi ajang pesta rakyat yang menyenangkan.

Paulus  juga mengatakan, kondisi tersebut terjadi karena adanya kegiatan yang dilakukan oleh beberapa media  dalam pemberitaan yang tak berimbang dan tidak sesuai fakta di lapangan serta bisa  jadi itu berita opini untuk menjatuhkan paslon Jarot-Sudiyanto.

"Harusnya black campaign, fitnah atau pembusukan terhadap para kandidat tidak perlu terjadi. Maka tidak heran kalau sekarang banyak pemberitaan di media yang pada kenyataannya itu tidak benar seperti yang diberitakan," kata Paulus saat ditemui di Posko Tim Pemenangan paslon nomor 1(3/12/2020)

Ia mengambil contoh, baru-baru ini ia mendapat laporan adanya pemberitaan yang cenderung memfitnah paslon nomor 1. Dalam pemberitaan itu isinya mengatakan  kegaiatan kampanye  nomor 1 yang dihadiri Pak Jarot sepi. Dan menampilkan foto memegang kepala dengan mengatakan pak jarot pusing kegaiatan nya sepi yang datang ” Itu Bohong” sekali lagi saya pertegas itu semua bohong” karena foto yang di ambil dari salah satu desa  yang berada di kecamtan serawai, ada tujuh desa di kecamatan serawai paslon kunjungi semua ramai yang hadir, karena saya juga ikut mendampingi beliau.tegas Paulus terkesan kesal dengan pemberitaan hoax tersebut.

“Padahal pada kenyataannya,  foto tersebut sebetulnya diambil sebelum acara di mulai dan kebetulan pak jarot datang lebih awal dari jam yang sudah ditentukan”.ungkapnya

Adanya pemberitaan tersebut berdampak pada kemunculan opini dan persepsi publik dimana terkesan melakukan kegiatan yang masif oleh  paslon nomor urut 1. Sehingga, hal itu tentu sangat merugikan paslon nomor urut 1.tutupnya/cok/red.

Previous
« Prev Post