Kategori

Beberapa warga Masyarakat Desa Ensaid Panjang Keluhkan pembangunan embung THN 2018 tidak berfungsi Karena rusak.

Sintang - adanya informasi dan keluhan masyarakat yang disampaikan pada anggota GNPK-RI Kalbar,Tedi Zulkarnain,tentang diduga tidak berpungsinya embung yang ada desa Esaid Panjang,yang dibangun pada tahun 2018,dari dana APBN kemendes RI.

 Proyek Embung yang merupakan Program Pembangunan Dan Pemberdayaan Desa program kemendes dengan Tujuan Desa Membangun Indonesia.
Yang pelaksanaannya ditunjuk langsung pada kades atau PJ kades Ensaid panjang yang pada tahun 2018 masih dijabat oleh pak Busau.
Yang menurut masyarakat tidak bisa menampung air terutama pada musim kemarau, Adapun Nama kegiatan proyek tersebut,yaitu Pembangunan Embung.
Yang bersumber dari APBN dengan volume Panjang 25 Meter,lebar 25 meter dan tinggi 2,5 meter, dengan Dana sebesar 
 Rp 270.000.000,-(Dua Ratus Tujuh Puluh  Juta Rupiah).
yang mulai dikerjakan pada,30 April 2018. 

Berdasarkan adanya keluhan dari masyarakat, Tedi Zulkarnain, dari anggota GNPK- RI PW Kalbar dan beberapa orang awak media. memantau langsung kelapangan,dan pada saat kami turun ke lapangan pada tgl,10/11/2019,memang pada saat itu, kondisi embung tersebut  memang dalam keadaan kering,tanpa air,dan terdapat retak retak dibeberapa bagian dinding embung tersebut.
Teddy Zulkarnaen,anggota GNPK-RI Kalbar pada media ini mengatakan bahwa diduga pembagunan embung tersebut tidak ada manfaatnya bagi petani disekitar keberadaan Embung tersebut bagaimana mau bermanfaat Imbuhnya,air saja tidak ada,dinding embung banyak yg retak, Teddy berharap agar ada audit dari istansi Terkait.

Jika ada ditemukan pelanggaran merugikan keuangan Negara supaya ditindak sesuai hukum yang berlaku. 
beberapa orang warga desa Ensaid panjang yang lokasi sawahnya dekat Embung itu mengatakan, ini lah,pak,katanya,jangankan untuk mengairi sawah, untuk keperluan menyemprot rumput pun tidak ada airnya.
Masih Menurut beberapa orang warga Desa Esaid Panjang, yang tidak mau namanya,dituliskan mengatakan bahwa proyek Embung tersebut selain mengalami retak retak,juga  kurang bermanfaat bagi kami yang punya sawah disekitar embung tersebut.dimusim hujan kalaupun ada air paling mampu bertahan hanya,satu dua hari,kecuali kalau hujan terus menerus siang malam berminggu,Minggu,barulah air akan bertahan agak lama,tapi apalah guna kalau musim hujan,sawah kami tak perlu diairi,kami butuh air pada musim kemarau,ditanya kenapa Embung tersebut dibangun diketinggian yang tidak ada airnya,salah seorang dari masyarakat yang wanti wanti agar namanya jangan dituliskan,mengatakan kalau mau kejelasan,Lebih jauh tentang proyek embung tersebut,silahkan tanya langsung  kepada mantan PJ Kades Desa Ensaid Panjang yang menjabat saat itu.katanya mengakhiri bincang dengan kami.

PJ Kades Ensaid Panjang Busau yang menjabat pada tahun,2018,didesa Ensaid panjang kecamatan kelam Permai,mengatakan bahwa "Proyek Embung tersebut memang langsung dikelola desa dan Dana nya langsung dari kementerian perdesaan.
Pada awalnya setelah selesai dikerjakan embung tersebut Bagus bagus saja,tapi tidak tau juga kok bisa pecah pecah,kata Pak Busau kepada Tim awak media saat dikonfirmasi atau ditemui di balai pertemuan Kantor Kecamatan Kelam Permai pada,12 November,2019.

Pj Kades Ensaid Panjang,Busau Juga menjelaskan, mengenai tehnis pemeriksaan,Sesuai dengan arahan dari Kementerian PUPR Pusat,bahwa khusus kabupaten Sintang cukup hanya mengirim video dan foto kegiatan pembangunan Embung saja,mengingat jaraknya yang cukup jauh,dan tidak perlu kementerian melakukan pemeriksaan fisik ke desa Ensaid Panjang,setelah itu kita kirimkan foto dan video fisiknya,dan saya juga heran kok bisa seperti ini fisiknya Pecah dan Retak retak,padahal saya hampir dipastikan sekali dalam seminggu memonitor para pekerja kesana,Dan Busau Mengatakan terima kasih Kepada teman teman dari Wartawan yang telah memberikan informasi ini kepada kami,jelas Busau.
Ditanya tentang tehnis dan bistek bangunan apakah didalam RAB nya,pakai Tulangan besi atau tidak,Busau mengatakan tidak tahu,karena yang bagian mendesainnya adalah pak Maruli Situmorang.Sementara sampai berita ini diturunkan Maruli Situmorang Belum bisa dihubungi.

Teddy Zulkarnaen dari GNPK-RI Kalbar,mengatakan bahwa dia akan berkoordinasi dengan ketua PW GNPK-RI Kalbar untuk menyampaikan hasil temuannya ini, yang berdasarkan laporan dari beberapa orang masyarakat desa Ensaid panjang,guna untuk menelaah lebih lanjut (Red/Tim)

Previous
« Prev Post