SuaraSintang.com,SINTANG- Peliknya persoalan yang
dihadapai masyarakat perbatasan kerap kali digunakan untuk mendulang suara
menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) bahkan juga Pilpres. Janji-janji politik
ditebar untuk mendulang simpati demi menduduki kursi. Fenomena ini kerap
terjadi, meski realisasinya urung ditepati.
Daerah
perbatasan, kerap dijadikan taget kampanye untuk meraup suara. Janji-janji
politik pun, kerap kali diumbar ke permukaan publik.
“Perbatasan
jadi obyek jualan sangat laris saat kampanye jelang Pilpre maupun Pilkada,”
sebut Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Heri Jamri,ujarnya 17 April 2018.
Janji
kampanye, di perbatasan setiap menjelang Pilgub dan Pilkada diakui Heri lumrah
dijumpai. Banyak Balon yang datang ke perbatasan, dengan janji politik
membangun perbatasan, termasuk di Sintang.
Heri
yang juga politisi dari Partai Hanura ini mengatakan, janji-janji politik
kampanye adalah hal lumrah sebab sesuai mekanisme Peraturan dan
Perundang-undangan.
“Boleh
saja. Namun, balon diminta untuk komitmen dan merealisasikan janji. Banyak yang
datang dan janji nanti kalau jadi Gubernur akan bangun perbatasan. Tetapi
sampai sekarang tidak terwujud. Perbatasan jangan dijadikan modal politik,”
pesannya.
Heri
menilai, masyarakat saat ini sudah cerdas dalam memilih bakal calon pemimpinnya
yang tidak hanya sekedar menabur janji.
“Saya
yakin masyarakat sudah cerdas. Kita tidak memandang calon pemimpin dari suku
apa, agama apa dan atau bangssa apa. Siapapun dia harus membawa kemajuan Kalbar
secara adil dan menepati janji-janji,” ungkapnya.//Sg.
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »